Ketua Umum PBTI Lepas Atlet Taekwondo Latihan ke Korsel

Minggu, 17 April 2011 | pada 21.04

”Saya berharap merah putih selalu berkibar,” kata Mayjen TNI Marciano Norman selaku Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia dalam acara tatap muka Pengurus PBTI Periode 2011-2015 dan juga pelepasan atlet Taekwondo Indonesia Untuk melaksanakan Training Camp di Negara Korea Selatan (Korsel).Acara tersebut berlangsung di ruang lobi Sapta Marga Makodam Jaya, Jl. Mayjen Sutoyo No.5 Cililitan Jakarta Timur, Jumat (15/4).
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Kodam Jaya Brigjen TNI Ibrahim Saleh, Ka Spri Pangdam Jaya, Dewan Pembina PBTI Letjen TNI (Purn) Erwin Sudjono, Sekjen PBTI, Pelatih PBTI, serta Perwakilan para Atlet Taekwondo Nasional yang berjumlah 26 orang.
Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, Mayjen TNI Marciano Norman, mengemukakanagar para pengurus selalu menjalin komunikasi yang baik agar tercapainya hubungan kerja yang harmonis. Disamping itu Tekad dan semangat kebersamaan yang dibangun selama ini patut dipelihara dan dipertahankan sehingga kebersamaan ini dapat mewujudkan cita-cita dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi olah raga Taekwondo. Ketua Umum PBTI juga menekankan bahwa ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan Training Camp di Negara Korea Selatan sebelum para Atlet Taekwondo Indonesia diterjunkan dalam kejuaraan bergengsi Sea Games nanti. Disamping itu Ketua Umum PBTI juga berharap kepada para Atlet untuk selalu fokus dalam berlatih sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan diakhiri dengan menyerahkan Uang Saku secara simbolis dari Ketua Umum PBTI Mayjen TNI Marciano Norman kepada para Atlet beserta Pelatih yang akan melaksanakan Training Camp di Negara Korea Selatan.

Pelatnas Taekwondo Manfaatkan Kerja Sama Korea-Indonesia

Taekwondo akan manfaatkan kerja sama pemerintah dengan universitas Olahraga Nasional Korea Selatan beberapa waktu lalu, untuk pemusatan latihan atlet yang dipersiapkan berlaga di SEA Games 2011.

Menurut rencana pada 15 April sejumlah atlet akan diberangkatkan ke Korea Selatan untuk mengikuti pemusatan latihan, sekaligus berlaga di Kejuaraan Dunia pada 2-6 Mei mendatang.

"Kita dua kali berangkat ke Korea Selatan," ujar manajer pelatnas taekwondo Yosep kepada Media Indonesia di Jakarta, Minggu (10/4). Taekwondoin yang keberangkatan pertama akan kembali pada Mei. Setelah itu rombongan kedua berangkat dan kembali pada Juni mendatang.
Yosep menambahkan, taekwondoin Indonesia juga akan berlatih di Korea Selatan karena akan dilangsungkan kualifikasi Olimpiade 2012. Selama di Korea Selatan, sebanyak 34 taekwondoin akan mendapatkan pelatihan langsung dari pelatih Negeri Ginseng itu.

"Tapi ada pelatih dari kita juga. Kita ada referensi (mengenai sosok pelatih yang tepat) dari juara Olimpiade asal Korea yang ke Indonesia beberapa waktu lalu. Dia janji akan berikan rekomendasi pelatih khusus," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Korea National Sport University (KNSU) menandatangani memorandum of understanding (MoU) di Jakarta, Kamis (7/4). Penandatanganan MoU itu dilakukan Joko Pekik dari pihak Kemenpora dan Presiden KSNU Jong Wook-kim.

Ada empat butir yang disepakati, yaitu pertukaran atlet dan pelatih, penelitian bersama, pertukaran informasi terkait sport science, dan pelatihan-pelatihan bersama. Surat kesepakatan itu akan diperbarui setiap tiga tahun sekali.

Dengan MoU itu, ada dua cabang olahraga yang akan diutamakan dikirim ke Negeri Ginseng itu, yakni taekwondo dan panahan. Pengiriman kedua cabang itu guna mengenjot pretasi atlet Indonesia jelang SEA Games XXVI, Jakarta-Palembang, November mendatang.

Taekwondo Ditargetkan Juara Umum

Kamis, 07 April 2011 | pada 06.34

Taekwondo berharap dapat mengulangi sukses mereka pada SEA Games 1997 di SEA Games (SEAG) XXVI, Jakarta-Palembang, November mendatang. Pada SEA Games 1997 di Jakarta, kontingen Taekwondo sukses menjadi juara umum. "Dari KONI, kami diharapkan bisa mencapai kembali kejayaan seperti SEA Games 1997, dimana taekwondo menjadi juara umum," ujar sekjen demisioner Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Wahyu Hagono, Jumat (25/3).

Namun Wahyu belum berani memastikan jumlah medali yang dapat diraih. Karena masih menunggu hasil sejumlah turnamen dan training camp di Korea nantinya.

"Secara pribadi saya nilai masih prematur, karena kita masih akan melihat hasil kejuaraan dan training camp. Paling tidak target kita ingin lebih baik dari perolehan SEA Games sebelumnya," ujar Wahyu.

Dia menambahkan taekwondo merupakan olahraga permainan yang tidak dapat diukur.

Menurut rencana sebanyak 22 atlet nomor kyorugi akan mengikuti turnamen di Korea Selatan (Korsel) pada 1-6 Mei dan dilanjutkan dengan training camp selama dua bulan. Setelah itu 12 atlet untuk nomor poomse akan menyusul ke Korsel untuk melakukan hal yang sama. Dari total 34 atlet itu, pada Juli akan dilakukan degradasi.

"Juli akan kita akan cut-off. Penilaiannya bukan hanya berdasarkan hasil kejuaraan dan training camp, tapi juga teknik, mental, disiplin," ujar Wahyu.

Di SEA Games, taekwondo akan mempermainkan delapan nomor kyorugi dan lima nomor poomse. Namun dengan sistem kuota, maka setiap nagera hanya bisa tampil pada enam nomor kyorugi dan tiga nomor poomse.

Selain melakukan pelatihan di luar negeri, PBTI juga berencana untuk merekrut pelatih dari Korsel. Namun belum mendapatkan konfirmasi dari 'Negeri Ginseng' itu.

"Kita sedang benar-benar mengkaji kualifikasi pelatih yang kita inginkan. Tidak mungkin pelatih yang tidak qualified. Kita memerlukan pelatih qualified," tukasnya.

Kehadiran pelatih asing, lanjut Wahyu, bukan mengecilkan pelatih Indonesia. Tetapi untuk bekerjasama dengan pelatih Indonesia.

PBTI juga masih akan mencari tambahan dana untuk menambah dana pelatih asing yang disediakan program Indonesia emas (Prima). Pasalnya Prima hanya menyediakan dana US$3.000 (sekitar Rp26,2 juta).

Taekwondo Try Out ke Kejuaraan Dunia

JAKARTA: Cabang taekwondo tampaknya benar-benar serius mempersiapkan atletnya menghadapi SEA Games XXVI, yang akan berlangsung 11-26 November 2011 mendatang. Betapa tidak, cabang bela diri ini menjadikan kejuaraan dunia taekwondo yang akan berlangsung 15 April nanti di Korea Selatan sebagai ajang try out.Menurut rencana, 24 atlet yang sedang digodok dalam pelatnas di Cibubur, Jakarta Timur, itu akan diberangkatkan semua.
"Kita berangkat full team ke kejuaraan dunia di Korea untuk melihat sejauh mana perkembangan prestasi atlet kita. Setelah itu, atlet kita akan diterjunkan pada prakualifikasi Olimpic di Azarbaijan bulan Juli nanti. Kemudian, Agustus mendatang, hampir seluruh atlet taekwondo yang masih berstatus mahasiswa mengikuti Universiade di Sen Sen, China," kata Kepala Pelatih Pelatnas Taekwondo SEA Games Lam Ting kepada Suara Karya di Jakarta, kemarin.
Dikatakan, taekwondo saat ini mempersiapkan sebanyak 24 atlet yang akan turun di 15 nomor pertandingan. Dari seluruh atlet tersebut, komposisinya masih 150 persen.
Sementara untuk tim inti nanti, taekwondo membutuhkan 16 atlet, terdiri atas delapan putra dan delapan putri. Artinya, dari atlet yang ada masih akan dikurangi sekitar delapan atlet lagi.
"Taekwondo tidak akan terburu-buru membentuk tim inti. mereka akan diuji dalam banyak turnamen maupun dalam latihan. Target kita adalah merebut enam medali emas di SEA Games nanti," ucap Lam Ting, yang juga aktor film laga ini.
Ketika disinggung nomor apa saja yang diprediksi dapat mempersembahkan medali emas di SEA Games nanti, menurut Lam Ting, semua nomor punya peluang yang sama. Namun, sebagai pelatih, ia akan melihat peluang emas itu setelah entry by name pada September mendatang.
"Di cabang taekwondo, kita juga sudah saling mengetahui kekuatan atlet negara lain. Dari nama-nama yang didaftarkan nanti sudah kelihatan lawan-lawan yang akan dihadapi di SEA Games," katanya. (Markon Piliang)

Serbuan Maut (The Raid) Lebih Dahsyat dari Merantau


Sukses dengan film Merantau di tahun 2009 membuat sang sutradara Gareth H. Evans, segera membuat film aksi yang lebih menantang. Sutradara asal Inggris ini akan kembali menggandeng bintang-bintang di film Merantau untuk membuat film bertajuk Serbuan Maut (The Raid).Serbuan Maut berkisah tentang pasukan khusus yang melakukan penyerbuan selama satu hari ke sebuah tempat bandar narkotika yang tidak tersentuh oleh aparat hukum. Dalam film ini sang sutradara akan menggabungkan beberapa seni beladiri di dalamnya. Seperti silat, judo dan taekwondo.

“Sebelumnya saya belum pernah tahu tentang silat, setelah tahu menurut saya silat itu sangat menarik, karena unik dan berbeda. Tapi di film ini saya akan menggabungkan beberapa seni beladiri yang sudah ada seperti judo dan taekwondo,” jelas Gareth ketika berbicara saat jumpa pers di FX, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (3/3).

Film produksi Merantau Films ini juga akan kembali dibintangi oleh Iko Uwais (Rama) dan Yayan Ruhian (Mad Dog) yang bermain di Merantau. Keduanya juga akan bertindak sebagai fighting choreographer bersama Gareth. Walau masih menampilkan beberapa muka lama, namun film ini dikabarkan akan lebih dahsyat dibandingkan Merantau.

“Unsur aksi di film Serbuan Maut akan lebih bervariasi, jika di film Merantau unsur figthingnya untuk bertahan hidup, di film ini akan lebih ke arah hidup dan mati, jadi akan lebih seru,” jelas produser film Serbuan Maut (The Raid) Ario Sagantoro.

Selain seni beladiri, penggunaan senjata serbu seperti M.16 dan AK.47 juga akan digunakan di film ini. Proses produksi Serbuan Maut (The Raid) akan dimulai pada 14 Maret sampai akhir Mei 2011. Rencananya sebelum diputar di tanah air film ini akan diikutkan dalam beberapa festival internasional sebelum akhirnya dirilis di Indonesia pada Januari 2012.